Sapa sech yang gak kenal co yang amat sangat tampan ini....
Sempat mendapat tudingan miring dan dicap sombong oleh banyak orang saat menjadi artis, siapa sangka Won Bin berubah drastis sejak menjalani wajib militer di akhir November 2005.
Tenang aja girl’s adegan ciuman mereka ini ternyata cuma buat iklan aja, yups mereka berdua didaulat menjadi model iklan untuk “Top”, walo ga nyata ternyata adegan mereka berdua ini menjadi topik terhangat yang sering diperbincangkan. Pertunjukan mesra yang diperlihatkan oleh dua bintang ini dikisahkan kalo mereka sedang mengadakan tamasya bareng, suasana semakin terasa romantis karena waktu itu dikondisikan sedang musim gugur.
Dua sejoli ini kemudian berdialog singkat……ditutup dengan ciuman lembut Sin sama Won Bin…..so sweet, bikin ngiri aja dech!!
TuChkan sexy banget........ mau gaya and pose kaya gmana juga tetep cakep....
SUMBER : indosiar . com
Kamis, 15 April 2010
Won Bin
Diposting oleh eka hastu andiny di 06.37 0 komentar
Label: artis kesayangan
KANKER SERVIKS
- Di Indonesi
a, setiap harinya 40-45 perempuan terdiagnosis kanker serviks dan 20-25 diantaranya meninggal karenanya.
- Kanker serviks merupakan kanker tersering di Indonesia.
- Dampak yang dapat ditimbulkan kanker serviks pada perempuan sangat banyak, dikarenakan kasus kanker serviks terbanyak muncul pada saat perempuan berada dalam usia produktif yaitu antara 30-50 thn.
Dampak yang dapat timbul adalah: - Gangguan kualitas hidup : psikis, fisik dan kesehatan seksual.
- Dampak sosial dan ekonomi (finansial).
- Pengaruh pada perawatan, pendidikan anak dan suasana kehidupan keluarga.
- Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel ya
ng tidak normal pada serviks (leher rahim).
- Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan pada sel serviks melalui skrining (papsmear atau IVA) dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.
- Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari.
- Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker.
- Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain:
- Pendarahan setelah senggama.
- Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
- Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
- Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
- Nyeri ketika berhubungan seksual.
- Jangan tunda untuk menghubungi dokter jika Anda menemui gejala tersebut.
- Setiap perempuan berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia, latar belakang dan gaya hidup.
- Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya. Mereka yang mengalami infeksi persisten jarang menunjukan gejala pada stadium awal, dan biasanya berkembang menjadi kanker serviks beberapa tahun kemudian.
- Setelah infeksi HPV, tubuh kita tidak dapat selalu membentuk kekebalan, maka kita tidak terlindungi dari infeksi berikutnya.
Diposting oleh eka hastu andiny di 05.54 0 komentar
Label: pengetahuan kesehatan
Senin, 12 April 2010
AKUNTANSI SYARI’AH
1. Pengertian Akuntansi Syari’ah
Akuntansi Syari’ah adalah Secara etimologi , kata akuntansi berasal dari bahasa inggris, accounting, dalam bahasa Arabnya disebut “ Muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, hasiba, muhasabah atau wazan yang lain adalah hasaba, hasban, hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab, yakni menghitung dengan seksama atau teliti yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu.
Kata “hisab” banyak ditemukan dalam Al-qur’an dengan pengertian yang hampir sama, yaitu berujung pada jumlah atau angka, seperti Firman Allah SWT
QS Al-Isra’ (17) : 12
“.... bilangan tahun-tahun dan perhitungan....”
QS Al-Thalaq (65) : 8
“.... maka kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras...”
QS Al-Insyiqah (84) : 8
“.... maka dia akan diperiksa dengan pemerikasaan yang mjudah...”
Kata hisab dalam ayat-ayat tersebut menunjukkan pada bilangan atau perhitungan yang ketat, teliti, akurat, dan accountable. Oleh karena itu, akuntasi adalah mengetahui sesuatu dalam keadaan cukup, tidak kurang dan tidak pula lebih.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Akuntansi Syari’ah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan melalui dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syari’ah, yaitu tidak mengandung zhulum (Kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang haram dan membahayakan.
2. Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi syari’ah
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses ini menyankut pemilihan dasar tertentu.
Pengukuran dan pengakuan mudharabah
Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara shaibul maal (pemilik dana) dan mudharib ( pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan di muka, jika usaha mengalami kerugian, maka seluruh kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali di temukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalah gunaan dana.
Pengukuran
sumber : Indoskripsi
Diposting oleh eka hastu andiny di 20.02 0 komentar
Label: Artikel
Strategi pembelajaran berpikir kritis
Strategi pembelajaran berpikir kritis
Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman pengajar tentang berpikir kritis menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak mengajarkan atau melakukan penilaian ketrampilan berpikir pada siswa. Seringkali pengajaran berpikir kritis diartikan sebagai problem solving, meskipun kemampuan memecahkan masalah merupakan sebagian dari kemampuan berpikir kritis (Pithers RT, Soden R., 2000).
Review yang dilakukan dari 56 literatur tentang strategi pengajaran ketrampilan berpikir pada berbagai bidang studi pada siswa sekolah dasar dan menengah menyimpulkan bahwa beberapa strategi pengajaran seperti strategi pengajaran kelas dengan diskusi yang menggunakan pendekatan pengulangan, pengayaan terhadap materi, memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban pada tingkat berpikir yang lebih tinggi, memberikan waktu siswa berpikir sebelum memberikan jawaban dilaporkan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Dari sejumlah strategi tersebut, yang paling baik adalah mengkombinasikan berbagai strategi. Faktor yang menentukan keberhasilan program pengajaran ketrampilan berpikir adalah pelatihan untuk para pengajar. Pelatihan saja tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan ketrampilan berpikir jika penerapannya tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan, tidak disertai dukungan administrasi yang memadai, serta program yang dijalankan tidak sesuai dengan populasi siswa (Cotton K., 1991).
Penulis menilai strategi belajar kelas lebih sesuai pada pengajaran tingkat dasar dan menengah seperti hasil-hasil penelitian yang dilaporkan pada artikel tersebut. Pada pendidikan tingkat lanjut mahasiswa dipersiapkan untuk dapat belajar lebih mandiri sebagai modal yang diperlukan pada saat bekerja. Artikel tersebut juga melaporkan bahwa strategi pengajaran yang diarahkan melalui komputer (CAI) mempunyai hubungan positif terhadap perkembangan intelektual dan pencapaian prestasi. Strategi tersebut dapat menjadi pilihan dalam pendidikan tinggi, sehingga mahasiswa dapat mengatur cara belajarnya secara mandiri.
Strategi pengajaran berpikir kritis pada program sarjana kedokteran yang dilakukan di Melaka Manipal Medical College India adalah dengan memberikan penilaian menggunakan pertanyaan yang memerlukan ketrampilan berpikir pada level yang lebih tinggi dan belajar ilmu dasar menggunakan kasus klinik untuk mata kuliah yang sudah terintegrasi menggunakan blok yang berbasis pada sistem organ. Setelah kuliah pendahuluan, mahasiswa diberikan kasus klinik serta sejumlah pertanyaan yang harus dijawab beserta alasan sebagai penugasan. Jawaban didiskusikan pada pertemuan berikutnya untuk meluruskan adanya kesalahan konsep dan memperjelas materi yang belum dipahami oleh mahasiswa. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa pada program tersebut menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam mengerjakan soal-soal hapalan maupun soal yang menuntut jawaban yang memerlukan telaah yang lebih dalam. Mahasiswa juga termotivasi untuk belajar (Abraham RR., et al., 2004).
Penelitian tersebut membuktikan dua hal dalam pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, yaitu:
1. Dengan menggunakan konteks yang relevan seperti masalah klinik yang dipahami oleh mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis sekaligus meningkatkan prestasi akademisnya.
2. Cara penilaian yang memerlukan telaah yang lebih dalam, mendorong siswa untuk belajar secara lebih bermakna daripada sekedar belajar untuk menghapal.
Artikel di atas menyatakan bahwa pertanyaan diberikan setelah memperoleh kuliah pendahuluan konsep dasar dari ilmu dasar yang dipelajari. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang diberikan telah disusun oleh dosen dengan konsep yang jelas sehingga tidak memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menentukan informasi yang diperlukan untuk membangun konsep sendiri. Sedangkan salah satu karakter seorang yang berpikir kritis adalah self regulatory, sehingga pengajaran tersebut dapat dikombinasikan dengan strategi lain agar mahasiswa dapat menentukan informasi secara mandiri. Artikel tersebut juga tidak menjelaskan bagaimana proses diskusi yang dilakukan pada kelas besar, sehingga setiap mahasiswa memperoleh kesempatan untuk menyampaikan argumentasi dari jawaban pertanyaan yang diberikan. Penulis beranggapan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dapat dimasukkan ke dalam study guide sebagai salah satu sumber belajar ketika mahasiswa dalam belajar mandiri pada strategi Problem Based Learning.
Pembelajaran kolaboratif melalui diskusi kelompok kecil juga direkomendasikan sebagai strategi yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Resnick L., 1990; Rimiene V., 2002; Gokhale A.A., 2005). Dengan berdiskusi siswa mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi pemahamannya dan mengevaluasi pemahaman siswa lain, mengobservasi strategi berpikir dari orang lain untuk dijadikan panutan, membantu siswa lain yang kurang untuk membangun pemahaman, meningkatkan motivasi, serta membentuk sikap yang diperlukan seperti menerima kritik dan menyampaikan kritik dengan cara yang santun.
Evaluasi kemampuan berpikir kritis
Evaluasi merupakan proses pengukuran pencapaian tujuan yang diinginkan dengan menggunakan metode yang teruji validitas dan reliabilitasnya. Beberapa penelitian mengevaluasi kemampuan berpikir kritis dari aspek ketrampilan intelektual seperti ketrampilan menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berbasis taxonomi Bloom1,3. Sedangkan tujuan pengajaran berpikir kritis meliputi ketrampilan dan strategi kognitif, serta sikap.
Colucciello menggabungkan berbagai elemen yang digunakan dalam penelitian dan komponen pemecahan masalah keperawatan serta kriteria yang digunakan dengan komponen ketrampilan dan sikap berpikir kritis. Elemen tersebut antara lain menentukan tujuan, menyusun pertanyaan atau membuat kerangka masalah, menunjukkan bukti, menganalisis konsep, interpretasi, asumsi, perspektif yang digunakan, keterlibatan, dan kesesuaian. Dengan kriteria antara lain: kejelasan, ketepatan, ketelitian, keterkaitan, keluasan, kedalaman, dan logikal2. Dia juga membandingkan dengan inventory yang sudah ada seperti California Critical Thinking Test (CCTT) untuk mengevaluasi ketrampilan berpikir kritis dan Critical Thinking Disposition Inventory (CTDI) untuk mengevaluasi sikap berpikir kritis2.
Evaluasi juga menilai kesesuaian rencana dengan penerapan di lapangan (evaluasi proses) yang termasuk di dalamnya adalah mengevaluasi budaya akademik dalam kelas dan budaya akademik dalam fakultas yang dilakukan secara sistematis baik oleh dosen maupun administrator yang dinyatakan oleh Orr and Klein, 19914. Penilaian mahasiswa terhadap dosen dapat menggunakan berbagai karakteristik sikap yang menghambat atau mendorong kemampuan berpikir kritis yang telah dibahas sebelumnya.
sumber : google.com
Diposting oleh eka hastu andiny di 19.51 0 komentar
Label: Artikel
Minggu, 04 April 2010
Rencana Bisnis
Keterangan Bisnis saya
Bisnis yang akan saya jalankan adalah bisnis di bidang kue coklat, dengan cita rasa yang unik dan kelembutan kue yang dibalut oleh lelehan coklta yang yummi
Pasar dan Konsumen yang Menjadi Sasaran
a. Segmentasi Pasar
Yang menjadi segmen usaha kami adalah segmen menengah keatas
b.Target pasar
Yang menjadi target pasar adalah semua kalangan baik ibu rumah tangga, eksekutif muda, dan remaja
c. Positioning
Image yang ingin kami ciptakan dari usaha kami adala enak legit, dan harga terjangkau
Kecenderungan Pertumbuhan dalam Bisnis ini
Dengan semakin berkembangnya trend masyarakat yang sering melakukan kegiatan yang menimbulkan pesanan kue coklat diantaranya berkumpul bersama keluarga maupun acara kegiatan resmi di kantor atau sekalipun event-event yang setahun sekali diadakan seperti Lebaran,
Kekuatan Harga
Harga yang saya tawarkan untuk produk ini relative terjangkau bagi kalangan menengah keatas. Harga produk ini berkisar pada level Rp20.000 sampai Rp300.000. Dan konsumen akan cukup puas karena akan mendapatkan barang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Visi saya yaitu dengan produk berbahan dasar coklat terutama kue coklat, dengan cita rasa yang unik, dapat memuaskan masyarakat dan dapat sebagai referensi kuliner untuk mereka yang tidak ingin atau bosan dengan makan makanan berat.
Misi yang akan saya lakukan adalah menghasilkan produk yang memiliki bahan berkualitas tinggi dan dengan cita rasa yang unik dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Diposting oleh eka hastu andiny di 02.57 0 komentar
Label: TUGAS